Orang-orang yang Dijamin Masuk Surga


Forsipnews (02/01) –  
Surga adalah tempat penuh kenikmatan yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang beriman. Oleh karenanya wajar kalau setiap muslim mendambakan untuk masuk surga di akhirat kelak.
Rasulullah SAW sudah menggambarkan beberapa ciri orang yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Diantara ciri-cirinya adalah:
1. Salam, Sedekah dan  Silaturahmi
Rasulullah bersabda “Wahai manusia, terbarkanlah salam, berikanlah makan (sedekah), sambunglah hubungan silaturahmi dan shalatlah diwaktu malam, niscara kalian masuk surga dengan selamat (HR Tirmidzi)
2. Memudahkan Orang Lain
Orang yang memudahkan orang lain baik dalam hal hal utang piutang maupun jual beli dijamin masuk surga. Rasulullah bersabda “ Sesungguhnya seorang lelaki masuk surga. Ketika ditanya dia menjawab “aku berjual beli dengan manusia lalu aku memberi tempo kepada orang-orang yang dalam kesulitan dan mempermudah urusan dalam pembayaran...(HR. Muslim).
3. Berjihad
Berjihad dijalan Allah dengan pikiran, harta dan jiwa mendapatkan jaminan masuk surga sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: “.....mereka berjihad dengan harta dan diri mereka, dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka itulah orang- orang yang beruntung. Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Itulah kemenangan yang besar” (QS. At Taubah: 88-89).
4. Menahan Amarah
Al ghadhab atau amarah merupakan sifat yang sangat berbahaya karena selain menghancurkan diri sendiri juga bisa meretakan hubungan dengan orang lain. Seseorang yang mampu menahan amarahnya akan mendapatkan nilai keutamaan dimata Allah SWT sebagaimana hadits Rasulullah “Janganlah engkau marah dan surga bagimu!” (HR Ibn Abid Dunya dan Thabrani).
5.  Ikhlas  Ketika Ditinggal Orang Tercinta
Barangsiapa yang mengikhlaskan hati ketika ia ditinggal orang-orang tercinta seperti suami, istri, anak atau orang tua, maka Allah menjamin dia masuk surga. Sebagaimana dikatakan Rasulullah dalam Hadits Qudsi “Tidak ada pembalasan bagi seorang hamba-Ku yang percaya jika Aku mengambil kekasihnya didunia, kemudian ia ridho dan berserah kepada-Ku, melainkan surga” (HR Bukhari)
6. Hakim/Pemimpin yang Adil
Seorang hakim atau pemimpin yang memberi keputusan dengan adil dan benar adalah orang yang dijamin masuk surga. Sebagaiman sabda Rasulullah “...orang yang mengetahui yang benar lalu memutuskan dengannya, maka dia disurga....” (HR Abu Daud, Tirmidzi).
Sudahkah kita memiliki salah satu ciri diatas? Kalau sudah, mari kita berdoa agar kita menjadi salah satu dari mereka yang dijamin Allah untuk masuk surga. Amin. (-red)

Mempelajari Kembali TUPOKSI!


Forsipnews (12/01) –
Semua pegawai dilingkungan pemerintahan tentu tahu apa yang dimaksud dengan TUPOKSI. Tapi berapa banyak dari kita yang mengetahui TUPOKSI kita sendiri?
Semua orang gembar-gembor masalah TUPOKSI tapi kita sendiri tidak tahu atau tidak mau tahu tentang TUPOKSI kita sendiri. Banyak pegawai yang mengira bahwa TUPOKSI PNS adalah mengerjakan proyek. Padahal proyek hanyalah bagian kecil saja dari tugas dan kewajiban seorang pegawai.
Jadi sungguh lucu bahwa ada sejumlah pegawai yang mati-matian mengerjakan proyek hingga begadang siang malam, sementara TUPOKSInya sendiri tidak pernah disentuh.
Sudah bukan hal aneh bahwa kebanyakan pejabat selalu menghindar dan ‘ucing-ucingan’ kalau ada tamu atau ada masyarakat yang ingin bertemu. Padahal salah satu tugas seorang pejabat pemerintah adalah memberikan pelayanan pada masyarakat, termasuk membuka diri pada Siapa saja yang membutuhkan informasi.
Contoh lain adalah masalah data dan pelaporan. Ketika ada masyarakat atau instansi terkait yang membutuhkan data, kebanyakan orang mencoba menghindar. Ketika ditagih, malah saling tuduh satu sama lain.
Kalaupun ada pegawai yang memiliki data, dia demikian pelitnya untuk memberi seakan-akan data tersebut adalah miliknya sendiri yang tidak boleh diketahui orang lain. Lain halnya kalau diminta mengerjakan proyek, semua orang berebutan dan maju paling depan dengan semangat 45.
Hal ini tentu membuat kita semua prihatin. Tidak pahamnya pegawai tentang TUPOKSI membuat mereka lalai terhadap kewajiban mereka sendiri.
Kalau seorang pegawai ditanya tentang jumlah populasi ternak atau persentasi peningkatan produksi perikanan, kebanyakan menjawab tidak tahu. Tapi kalau ditanya berapa anggaran proyek yang mereka kerjakan, mereka bisa menjawab dengan lancar.
Kalau kita mau jujur, kebanyakan dari kita tidak tahu  tentang TUPOKSI. Berapa banyak pegawai Disnakkanla yang sudah membaca Perbup tentang TUPOKSInya? Saya yakin tidak banyak.
Padahal Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Garut sudah tercantum sesuai Peraturan Bupati Garut Nomor 412 Tahun 2008.
Keberadaan proyek memang penting sebagai bagian dari program pembangunan. Tapi itu tidak berarti bahwa segala sesuatunya harus diukur dengan uang. Kalau ada honornya ya dikerjakan, kalau tidak ada honornya ya tidak usah. Padahal sebagian besar TUPOKSI kita tidak ada kaitannya dengan reward berupa uang atau honor.
Karena semua diukur dengan uang, maka tidak aneh kalau kita melihat sejumlah pejabat dan pegawai yang melupakan tugas di unit kerjanya sendiri hanya untuk mengejar proyek. Siang malam bergelut dengan SPJ, sementara tugasnya sendiri malah terbengkalai.
Kita tentu tidak bisa menjustifikasi bahwa apa yang dilakukan oleh pejabat atau pegawai tersebut adalah salah. Mengerjakan proyek boleh-boleh saja, tetapi jangan sampai melupakan tugas pokok dan fungsinya sendiri.
Pimpinan Disnakkanla harus bijaksana mendorong para bawahannya untuk mendahulukan TUPOKSI mereka. Boleh saja mereka diperbantukan dalam masalah keproyekan, tapi juga jangan sampai tugas pokok mereka jadi terbengkalai. Setidaknya pelayanan masyarakat harus tetap diutamakan. (-Red)

Berbagi Lewat TPP....!


Forsipnews (12/01) –
Perjuangan dan penantian panjang tentang kepastian kenaikan TPP Disnakkanla akhirnya berakhir sudah. Saat ini seluruh pegawai Disnakkanla telah mendapatkan kenaikan TPP Sesuai Perbup 561 Tahun 2009. 
Kenaikan TPP tersebut tentu cukup menggembirakan. Perjuangan FORSIP selama ini untuk menaikan TPP akhirnya direspon dengan positif. Semua pegawai baik yang dulunya menentang keberadaan FORSIP, yang netral maupun yang mendukung pada akhirnya mendapatkan kenaikan yang TPP yang sama.
Yang lebih menggembirakan lagi adalah bahwa perjuangan FORSIP tidak hanya berimbas pada internal Disnakkanla, tapi juga berimbas pada SKPD lain. Saat itu hampir seluruh SKPD, termasuk pegawai kecamatan dan guru, telah menikmati kenaikan TPP yang besarannya sesuai dengan Perbup.
Meskipun begitu, pencapaian ini tidak lantas membuat kita euforia. Kita harus menyadari bahwa yang mendukung kenaikan TPP tidak hanya PNS, tapi juga didukung oleh TKK dan Sukwan. Oleh sebab itu sudah sepantasnya mereka mendapatkan reward atas perjuangannya.
Oleh karenanya kita tidak perlu ragu untuk menyisihkan sebagian TPP yang kita dapat  untuk peningkatan ksejahteraan TKK dan Sukwan. Dengan begitu, akan terjadi pemerataan kesejahteraan bagi semua pegawai.
Sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan perjuangan, dalam kesempatan ini FORSIP menyatakan ucapan terima kasih yang tidak terhingga pada seluruh anggota yang telah bersedia membubuhkan tanda tangan pada waktu perjuangan ini dimulai. Keberanian dan dedikasi mereka adalah contoh bagi kita semua bahwa kita tidak perlu takut memperjuangkan sesuatu, selama itu benar dan memberi maslahat bagi banyak orang.
Ucapan terima kasih layak kita sampaikan pada Bupati Garut, SEKDA dan semua pejabat terkait yang telah merespon tuntutan FORSIP. Ini adalah kemenangan besar bagi kita semua.
Mulai hari ini,mari kita lupakan segala perbedaan. Kita tidak perlu lagi mengungkit-ungkit bahwa ada sebagian pegawai yang dulunya menentang FORSIP ternyata sekarang ikut bergembira ria menerima kenaikan TPP. Biarlah, itu masa lalu. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah bagaimana  di masa depan kita bisa bersama-sama seiring sejalan untuk mempertahankan keberadaan FORSIP sebagai wadah perjuangan bersama.
Langkah kita masih masih panjang. Masih banyak yang perlu dibenahi. Apalagi dalam beberapa bulan kedepan FORSIP harus mengadakan Musyawarah Anggota untuk memilih kepengurusan baru. Oleh karenanya mari kita bersama-sama bergandengan tangan untuk mensukseskan perjuangan kita. GAMBARU FORSIP!! (red-)