Harus Tersenyum atau Menangis?

Forsipnews (23/09) –
Pemerintah Kabupaten Garut minggu lalu kembali melakukan pelantikan pejabat baru di gedung Pendopo Garut pada hari Kamis, 22/09. Suatu hal yang biasa, memang. Tetapi pelantikan kali ini tampaknya meninggalkan cukup kesan bagi para pegawai Disnakkanla.

Meskipun belum mengakomodasi perubahan struktur jabatan sesuai harapan FORSIP, tapi setidaknya ada sisi positif yang bisa diambil dari pelantikan tersebut. Salah satunya adalah dengan dimutasinya Sekretaris Disnakkanla ke SKPD lain. 

Memang sudah sejak lama FORSIP mengusulkan kepindahan pejabat yang satu ini. Selain keberadaannya membuat Disnakkanla carut-marut, juga disinyalir banyak melakukan indikasi korupsi yang bila diusut lebih lanjut tentu akan menjadi masalah besar bagi Disnakkanla.
Kepindahan Adi Parmono memang tampaknya membuat sebagian besar pegawai bisa sedikit  bernapas lega. Setidaknya, untuk sementara tidak akan ada lagi pertunjukan  arogansi kekuasaan yang selama ini terjadi.

Bagi pegawai Disnakkanla, kepindahan Sekretaris Adi Parmono membuat sedikit bingung untuk menyikapinya. Harus disikapi dengan tersenyum ataukah menangis. Haruskah kita tertawa karena dengan kepindahannya, ada harapan bahwa kondusifitas di Disnakkanla akan sedikit membaik? Ataukah kita harus menangis karena Adi Parmono menyisakan begitu banyak masalah di Disnakkanla?

Kalau dianalogikan, saat ini pegawai Disnakkanla seperti orang yang rumahnya baru saja kemalingan. Disatu sisi bernapas lega karena malingnya telah pergi, disisi lain menyisakan trauma besar karena kondisi rumah dalam keadaan berantakan dan  banyak barang berharga yang hilang.

Meskipun begitu, lebih baik kita terima saja semuanya dengan ikhlas hati. Tidak perlu kita bersumpah serapah. Nasi sudah menjadi bubur. Tidak ada gunanya lagi menyesali tingkah laku beliau. Yang penting bagi kita adalah bagaimana kita bisa memperbaiki semua kerusakan yang ada. Menata kembali kondusifitas dan kenyamanan kerja, serta memulihkan hubungan baik diantara sesama pegawai.

Mudah-mudahan kejadian ini bisa menjadi contoh bagi kita semua bahwa tidak perlu takut mengkritisi ketika melihat pimpinan kita salah. Jangan takut berkata benar selama itu demi kebaikan bersama. Yang penting sekarang kita semua berdoa, mudah-mudahan tidak ada lagi pejabat seperti beliau di Disnakkanla. Amin. (-red-/DS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar