Jangan Takut Bicara Benar....!


Forsipnews (03/10) –
”Jangan takut bicara benar!” Itulah slogan yang selalu didengung-dengungkan oleh para aktifis perjuangan dan reformis di seluruh dunia.

Keleluasaan bagi masyarakat untuk bebas bicara adalah salah satu ciri sebuah negara demokrasi. Kalau kita menganggap negara kita berfalsafah demokrasi, maka kebebasan mengemukakan pendapat adalah hak mutlak setiap orang.

Bicara adalah hak semua orang yang dijamin oleh Undang-Undang. Setiap orang bebas mengungkapkan pendapatnya. Baik lewat lisan maupun media tulisan.

Oleh karena itu, kita tidak perlu takut ketika harus bicara tentang kebenaran. Selama didukung fakta, serta tidak melanggar unsur SARA dan pencemaran nama baik, setiap orang bebas mengemukakan pendapat.

Islam sendiri adalah salah satu agama yang sangat menghormati kebebasan mengemukakan pendapat. Rasulullah SAW sudah memberikan contoh teladan bagi kita semua. Dalam setiap permasalahan, Rasul selalu meminta pendapat para sahabatnya. Setiap masalah selalu dibicarakan melalui musyawarah.

Kenyataannya teladan Rasulullah ini tidak diikuti. Misalnya dalam  kasus di pemerintahan. Banyak pejabat yang justru bertindak otoriter, orang membawa maunya sendiri dan tidak bersedia mendengarkan pendapat bawahan. Ketika ada menyampaikan aspirasi melalui demo, mereka  langsung emosi dan marah-marah. Lebih suka menggunakan kekuasaan uang dan intimidasi dibanding duduk sama tinggi untuk membicarakan solusi.

Padahal demonstrasi tidak akan terjadi jika para pejabat kita mau meluangkan waktu untuk mendengarkan setiap aspirasi yang masuk. Mengambil solusi yang tepat serta menindaklanjutinya dengan tindakan konkrit.

Bagaimana dengan kita sendiri selaku bawahan? Ternyata banyak dari kita yang masih merasa takut untuk berbicara benar di depan atasan. Takut dipecat, takut dimutasi, takut tidak kebagian proyek dan sebagainya. Padahal jelas-jelas kita punya hak untuk mengeluarkan pendapat dan berhak didengar aspirasinya oleh pimpinan. Sebagai bawahan kita tidak perlu takut ketika harus menyampaikan kritik dan saran saat melihat kekeliruan terjadi di depan mata.

Dr. Yusuf Qhordowi, seorang pemikir besar Islam Timur Tengah pernah berfatwa  tentang salah satu hadits bahwa salah satu jihad tertinggi dimata Allah adalah ketika seorang bawahan berani menentang /mengkritisi atasannya yang zholim.

Oleh karena itu kita tidak seharusnya berdiam diri ketika mengetahui ada seorang atasan atau rekan kerja yang melanggar aturan hukum maupun norma agama. Kritisi saja, tidak perlu takut. Kalau perlu laporkan pada yang berwenang. Takutlah hanya pada Allah semata, bukan pada sesama makhluk. Berani bicara? So pasti! (-red-/DS)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar